Belajar dari Kisah Semut

 


Semut adalah salah satu dari sekian banyaknya makhluk ciptaan Allah Swt yang memiliki kemuliaan khusus. Nama surat ke-27 dalam al-Quran adalah An-Naml yang artinya semut. Kisah mengenai koloni semut yang hidup pada zaman Nabi Sulaiman As itu kemudian memiliki banyak hikmah yang bisa dipetik oleh manusia.

Nabi Sulaiman 'alaihissalam diberi kelebihan oleh Allah subhanahu wata'ala dapat mendengar dan memahami bahasa binatang. Termasuk ketika beliau mendengar suara peringatan ratu semut kepada kawanannya agar segera menghindar ketika pasukan Nabi Sulaiman As melewati suatu lembah yang ditempati semut. 

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: hai semut-semut masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh sulaiman dan tentaranya sedangkan mereka tidak menyadari (QS An-Naml: 18)

Nabi Sulaiman As mendengar teriakan semut tersebut kemudian tersenyum. Ternyata semut yang kecil pun memiliki sudut pandang yang besar. Mereka dapat berfikir positif bahwa pasukan Nabi Sulaiman tidak mengetahui keberadaan mereka, sehingga mereka memiliki risiko akan terinjak jika tidak menyelamatkan diri.

Kemudian Nabi Sulaiman melanjutkan berdoa:

Maka dia tersenyum dengan tertawa (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepada ku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk mengerjakan amalan soleh yang Engkau Ridhoi, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-Mu yang soleh (QS An-Naml: 19)

Wahai diri, belajarlah dari kisah semut. Mereka kecil, tapi memiliki cara berfikir yang besar. Mereka dapat mengukur risiko yang mungkin timbul dari perbuatan makhluk lain. Mereka tetap bergerak, tetap mengandalkan usaha sendiri dan menikmati proses yang mereka harus lalui.

Manusia kadang merasa diri besar, sering kali berprasangka buruk, terkadang memandang sesuatu dengan sudut pandang negatif, sehingga mereka dengan mudah berlepas diri dari usaha yang seharusnya mereka mampu lakukan. 

Post a Comment

0 Comments